Dalam rangka memperingati Hari AIDS sedunia yang jatuh tanggal 1 Desember, tahun ini Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengangkat tema : "Getting to zero: zero new HIV infections. Zero discrimination. Zero AIDS related deaths". Dalam laporannya, secara global jumlah infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) per 2010 turun 21% dari jumlah puncaknya. Lembaga ini menyatakan, jumlah tersebut turun karena pengobatan HIV/AIDS meningkat pesat.
Salah satu isu yang saat ini ramai diperbincangkan adalah mengenai sudah ditemukannya vaksin HIV. Vaksin ini telah banyak diteliti di berbagai institusi dengan melibatkan banyak sampel penelitian, baik hewan maupun manusia. Vaksin ini dipercaya mampu mencegah penularan HIV.
Berikut ini adalah beberapa mitos yang berkaitan dengan vaksin HIV dan faktanya sebagaimana dikutip dari medicalnewsdaily.com :
Mitos pertama: Vaksin HIV dapat menyebarkan virus HIV.
Faktanya, vaksin HIV tidak mengandung HIV, dengan demikian tidak menyebabkan orang yang menggunakannya menjadi tertular HIV. Para ilmuwan menciptakan vaksin ini semirip mungkin seolah-olah mengandung HIV, namun sebenarnya tidak. Pada 25 tahun terakhir saat penelitiannya di seluruh dunia, lebih dari 30.000 penggunanya tidak tertular HIV.
Mitos kedua: Saat ini telah ada vaksin HIV yang resmi
Faktanya, beum ada vaksin HIV yang terbukti secara resmi, namun penelitian mengenai vaksin HIV ini sudah mendekati tahap pengambangan. Penelitian pada tahun 2009 di Thailand mengatakan bahwa vaksin RV144 yang merupakan vaksin kombinasi dapat mencegah 32% infeksi baru. Para ahli saat ini sedang melakukan penelitian mengenai vaksin HIV yang lebih efektif.