ABOUT THIS BLOG

Isi dari blog ini adalah segala hal mengenai wanita dan anak-anak. Blog ini ditujukan untuk seluruh wanita dan anak-anak di Indonesia dan untuk siapapun yang ingin memahami indahnya dunia mereka..

Monday, October 31, 2011

YANG MUDA, YANG PEDULI STROKE..

 Kata siapa stroke adalah penyakit yang memonopoli hanya pada orang tua?

Faktanya, saat ini banyak juga orang yang masih muda bahkan anak-anak yang menderita penyakit yang menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia ini. Sebuah studi menyebutkan bahwa sekarang ini sekitar 20% penderita stroke berusia antara 18 sampai 45 tahun. Hal ini menjadi fakta yang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, pada usia produktif seperti itu, terserang stroke jelas akan sangat mengurangi produktivitas seseorang.

Peningkatan ini diduga karena meningkatnya sebagian jumlah orang muda yang memiliki penyakit seperti tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 – penyakit yang sebenarnya berhubungan dengan orang dewasa yang lebih tua. Prevalensi faktor risiko untuk stroke tampaknya akan meningkat pada populasi yang lebih muda, salah satunya juga disebabkan  perkembangan epidemi obesitas.

Stroke?
Menurut WHO tahun 1995, stroke adalah gangguan fungsional otak, yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gangguan klinis baik fokal maupun global yang berlangsung >24 jam, atau dapat menimbulkan kematian, yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.

Gangguan peredaran darah otak ini dapat disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak (stroke hemorragik) atau karena kurangnya asupan darah ke otak akibat sumbatan pembuluh darah (stroke iskemik). Gejala yang dapat disebabkan oleh gangguan peredaran darah ini bervariasi, tergantung dari jenis stroke bagian otak yang terganggu, serta luas area yang didarahinya. Apabila menyerang daerah otak yang merupakan pusat kesadaran atau menyerang pada area yang luas, kelainan yang diakibatkan menjadi lebih berat dan sangat mungkin dapat menyebabkan kematian.

Gejala awal stroke seringkali ditandai dengan gejala-gejala yang mirip dengan gangguan kesehatan lainnya sehingga kemungkinan Anda mengabaikannya. Untuk mencegah risiko stroke besar yang melumpuhkan, ada baiknya memperhatikan dan menangani gejala-gejala stroke sejak dini. Meskipun berdasarkan pengertian WHO gangguan klinis yang disebabkan berlangsung >24 jam, namun ada jenis stroke yang gejala klinisnya hanya beberapa jam saja. Jenis stroke ini disebut dengan Transient Ischemic Attack. Gejala awalnya sama dengan stroke, yakni dapat berupa gangguan penglihatan tanpa nyeri, kelumpuhan lengan tungkai, kesemutan pada wajah, tiba-tiba merasa sulit bicara atau sulit memahami pembicaraan orang lain, vertigo, mendadak tidak stabil, hingga gangguan kesadaran. Meski TIA tidak menyebabkan kerusakan permanen pada otak, namun merupakan tanda peringatan untuk terjadinya stroke berulang di kemudian hari. Apalagi, dokter tidak dapat mengklasifikasikan stroke sebagai TIA bila belum terjadi kesembuhan pada gejala yang dialami saat fase aktif.

Lalu, apa yang dapat dilakukan?
Seperti pada pepatah, “mencegah lebih baik daripada mengobati”, mencegah terjadinya stroke akan berdampak lebih baik daripada mengobatinya. Apalagi, gangguan yang diakibatkan oleh terganggunya fungsi sel syaraf ini berlaku permanen atau bahkan progresif. Artinya, sekali terkena stroke, kemungkinan untuk kembali menjadi seperti sebelum stroke dapat dibilang sangat minim kemungkinannya.

Pencegahan ini dapat berupa dua macam, yakni pencegahan primer dan pencegahan sekunder. Pencegahan primer pada stroke meliputi upaya memperbaiki gaya hidup dan mengatasi berbagai faktor risiko, sedangkan pencegahan sekunder adalah pencegahan apabila sudah memilikirisiko seperti tekanan darah tinggi dan diabetes mellitus. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
1.     Mengatur pola makan yang sehat
    Tingkatkan konsumsi biji-bijian, serta makanan yang berpengaruh terhadap prevensi stroke seperti ikan, buah dan sayuran, serta teh sebagai antioksidan. Selain itu, disarankan pula untuk mengurangi konsumsi MSG, meminimalkan makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan, jangan makan berlebihan, serta menu harus seimbang dan bervariasi.
2.    Melakukan olahraga yang teratur
       Lakukanlah aktivitas fisik yang memiliki nilai aerobik (seperti jalan cepat, berenang, bersepeda) secara teratur minimal 30 menit tiga kali seminggu agar tekanan darah, kadar gula, obesitas, serta kadar kolesterol terkontrol
3.    Hentikan kebiasaan merokok
4.    Hindari alkohol dan penyalahgunaan obat
5.    Pelihara berat badan yang layak
       Usahakan untuk menurunkan berat badan hingga target BMI (BB (kg)/ (TB (m))2)<25, garis pinggang wanita <80 cm, dan <90 cm untuk laki-laki.
6.    Hindari stres dan istirahat cukup 6-8 jam sehari
7.    Pemeriksaan kesehatan teratur dan taat advis dokter
8.    Usahakan tekanan darah dan kadar gula yang normal. Konsultasikan pada dokter

Mmm,, jadi bagaimana? Masih tidak peduli pada kesehatan dan faktor risiko stroke Anda? Mari sedari muda tanamkan prinsip: Yang Muda, Yang Peduli Stroke.. J

No comments:

Post a Comment